Berita Seputar Kabupaten Deiyai
Promosikan Budaya, Sejumlah SKPD Papua Ikut Pameran
DEIYAI - Pameran pembangunan dalam rangkaian pameran seni dan budaya Papua dan Papua yang diselenggarakan di Monas, Jakarta dari 23-25 Mei 2014 dimanfaatkan sejumlah SKPD yang ada di lingkup Pemprov Papua untuk menampilkan program dan produk unggulannya serta kuliner Papua.
Hal ini terlihat pada saat pembukaan pameran pembangunan yang dibuka secara langsung oleh Menkokesra Agung Laksono, nampak beberapa SKPD yang turut ambil bagian seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua, BAPPEDA, Dinas Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan dan hortikultura,dinas Kopoerasi dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas ESDM, Dinas Pariwisata dan tiga kabupaten yakni Kabupaten Tolikara, Mappi, Asmat dan Lany Jaya.
(foto:tabloidjubi.com)
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Muh.Musa&rsquoad ketika ditemui wartawan distand BAPPEDA mengaku, Papua diwakili oleh beberapa SKPD yang menampilkan beberapa program yang sudah dicanangkan oleh Gubernur, salah satunya Gerbang Mas Hasrat Papua.
kemudian kita juga siapkan dokumen-dokumen, ungkapnya.
Dikatakannya, pada tahun 2016 akan memasuki tahun Papua Investasi. karenanya pada kesempatan ini BAPPEDA menampilkan informasi potensi yang ada di Papua, supaya para investor yang berminat masuk ke Papua mereka sudah mengetahui informasi awal yang dimiliki Papua.
Disamping itu juga ada dokumen-dokumen perencanaan program lima tahunan kita yang akan didistribusikan ke pengunjung dari pameran ini, dengan harapan supaya orang melihat Papua secara komperhensif, memahami Papua secara utuh dan tidak setengah-setengah, supaya mereka bisa datang ke Papua tanpa rasa takut dan khawatir, ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Bangun Manurung mengaku, pada pameran ini pihaknya menampilkan pemberian informasi tentang pertambangan di Papua secara umum dan juga tentang kebijakan Gubernur yang menekankan wilayah pertambangan rakyat untuk kedepan ini.
kemudian kita tampilkan juga peluang-peluang investasi, bagaimana prosedurnya dan juga prospek-prospek wilayah pertambangan yang ada di Papua baik itu batubara maupun mineral, jelasnya.
Menokesra bersama sejumlah pejabat daerah dari Papua memukul Tifa menandakan pada pembukaan acara (jubi)
Berbagai tarian, lagu, tenunan, kerajinan serta ornamen khas Papua dipamerkan dalam kegiatan Pekan Seni Budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat itu. Salah satu acara budaya yang menarik minat warga ibukota adalah acara &lsquoBakar Batu&rsquo yang secara simbolis dibuka oleh Gubernur Papua Barat, Abrahaman O Atururi.
Rangkaian acara itu merupakan bagian dari kegiatan memeriahkan Sail Raja Ampat, sebagai tindaklanjut keputusan Presiden RI tekait pelaksanaan Sail Raja Ampat pada 21 Juni 2014 dan Festival Danau Sentani (FDS) 19 Juni 2014 mendatang. Puncak perayaan Sail Raja Ampat akan dihadiri Presiden RI di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Kota Waisai, Raja Ampat pada 21 Juni 2014.
Sebab seni budaya Papua dan Papua Barat merupakan salah satu warisan nusantara yang perlu kita terus pelihara maupun lestarikan, ujarnya.
Warga ibukota yang memadati tempat pameran mengungkapkan kekagumannya setelah menyaksikan berbagai rangkaian acara yang disuguhkan di tempat itu. Wilayah Papua yang selama ini diketahuinya sebagai wilayah penuh konflik dan orang-orangnya serem dan menakutkan, ternyata setelah melihat langsung apa yang dimiliki Papua, mereka langsung langsung tertarik dan jatuh cinta. Mereka bisa merasakan betapa ramahnya orang Papua, dan menakjubkan keindahan alamnya nan asri khususnya di tempat-tempat wisata yang dipamerkan di tempat itu. Mereka juga ikut menikmati acara bakar batu dan ikut menyantap hidangan yang diolah ala budaya khas Papua itu.
Panitia pekan seni dan budaya Papua dan Papua Barat juga melakukan karnaval budaya pada Minggu pagi (25/5) dengan melibatkan ratusan warga Papua dan Jakarta. Karnaval ini dibuka oleh Gubernur Papua Barat, Abrahaman O Atururi didampingi Asisten I Setda Papua Barat, Ketua DPRD Papua Barat. Sedangkan dari Papua diwakili Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua, David Pagawak. Alunan suling tambur, diikuti tarian Mono khas dari Kabupaten Mappi, Tolikara dan Jayawijaya, sontak membuat peserta karnaval dan juga para warga Ibukota yang memadati Bundaran HI, ikut menari bersama. Semua terlihat menjadi satu Indonesia.
Rangkaian kegiatan itu ditutup Gubernur Papua Barat dengan mengajak semua orang dari berbagai daerah di Indonesia untuk datang dan menikmati keindahan Raja Ampat.
Karena bagaimanapun juga, Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Bagi orang Papua, NKRI adalah harga mati, tegas Ataruri.
Acara Bakar Batu
sumber : jakarta.kompasiana.com dan papuapos.com