Berita Seputar Kabupaten Deiyai
Penerapan Kurikulum 2013 di Papua Akan Dievaluasi
DEIYAI - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua, Elias Wonda, sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan pada 1 Desember 2014 di Jakarta, mengatakan, kurikulum 2013 akan dievaluasi.
Kurikulum 2013 akan dievaluasi, dengan pertimbangan yang sudah melaksanakan selama tiga semester tetap melanjutkan, tapi yang baru satu semester dikembalikan ke kurikulum sebelumnya, yakni kurikulum KTSP, kata Elias Wonda kepada wartawan, di Jayapura, Kamis (18/12/14).
Dijelaskan, pada tahun ajaran 2014/2015 sekolah-sekolah yang menjalankan kurikulum 2013 sejak Juli 2014 akan berakhir pada Juni 2015 mendatang.
Di Papua ada lebih dari 60 sekolah yang sudah melaksanakan kurikulum 2013, namun sebagian besar belum karena belum terima buku pegangan guru dengan siswa. Di samping itu, 60 sekolah yang ditunjuk untuk menerapkan kurikulum 2013, lokasinya hanya yang mudah terjangkau dan berada di dalam kota, katanya.
Wonda jelaskan, saat pertemuan di Jakarta belum lama ini, ada kesepakatan kurikulum 2013 tidak usah dilaksanakan, tapi hal tersebut masih menunggu perintah resmi dari Menteri Pendidikan.
Menurut Wonda, sebenarnya kurikulum 2013 ibarat "anak baru lahir disuruh jalan", kurikulum ini harusnya diterapkan pada tiga tahun yang lalu dan disosialisasikan dulu kepada semua sekolah terus guru-guru itu dilatih, kalau mereka sudah kuasai baru dilaksanakan.
Masa sosialisasi kurikulum 2013 sangat pendek, bukan mau salahkan mantan Menteri Pendidikan tapi harusnya sosialisasi dulu, mungkin tiga tahun, semua guru di Indonesia dimantapkan, kuasai dulu kurikulumnya baru dilaksanakan, itu akan mantap semua, katanya.
Seperti dilansir media nasional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan menegaskan jika tiap zaman punya tantangan yang berbeda. Sehingga setiap tantangan yang berbeda tentu perlu jawaban yang berbeda.
Karena itu, menurut Mantan Rektor Paramadina ini, pihaknya tidak mengganti secara ekstrim kurikulum 2013 yang sedang berjalan saat ini, tetapi hanya akan melakukan evaluasi.
Jadi, akan ada evaluasi dan itu salah satu janji kampanye kemarin. Evaluasi terhadap UN, evaluasi terhadap kurikulum. Masa sih anak-anak kita dikasih jawaban yang sama atas tantangan yang berbeda, kata Anies Baswedan.
sumber : majalahselangkah.com