Berita Seputar Kabupaten Deiyai

Pembangunan Proyek Infrastruktur Akan Dipercepat

Pembangunan dan Pertambangan | | 27 Jun 2014 03:28 | Dilihat: 100 kali

DEIYAI - Pemerintah menjanjikan percepatan pembangunan sekitar 15 proyek infrastruktur yang paling siap dan layak, sebelum berakhirnya kabinet Indonesia Bersatu II pada Oktober 2014. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung seusai rapat koordinasi membahas infrastruktur di Jakarta, Rabu (25/6) kemarin mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil keputusan untuk mempercepat beberapa proyek infrastruktur yang sempat terhambat. Dalam rapat tersebut hadir pula Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.

Beberapa proyek infrastruktur yang akan dikejar pengerjaannya seperti proyek infrastruktur energi PLTU Sumatera Selatan 9-10 dengan nilai sebesar Rp25 triliun, aliran listrik Jawa-Sumatera sebesar 500 Kv HVDC dengan nilai Rp12,2 triliun, PLTU Pangkalan Susu 2×2200 MW dengan nilai 471 juta dolar AS dan PLTU Takalar senilai 246 juta dolar AS.

Pengerjaan proyek infrastruktur ini diperlukan karena untuk interkoneksi listrik antara Sumatera dan Jawa-Bali sehingga pasokannya dapat terjaga. Proyek ini juga telah dibahas dalam rapat kabinet terbatas dan rencananya proyek transmisi monumental ini bisa dilakukan ground breaking pada bulan September 2014.

Proyek infrastruktur besar lainnya seperti Waduk Jatigede yang bernilai 416 juta dolar AS, direncanakan proyek infrastruktur ini akan segera teraliri dan mulai beroperasi secara maksimal sebagai sumber air di wilayah Jawa Barat bagian timur pada September 2014.
Waduk Jatigede Ini akan bermanfaat untuk irigasi dan pertanian, serta mengatasi masalah listrik. Oleh karena itu harus ada percepatan langkah yang dilakukan, sehingga jika permasalahan mengenai lahan telah selesai dan memungkinkan, maka pengairan akan dimulai pada bulan September.

Proyek infrastruktur lainnya yang akan dipercepat adalah pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang memiliki total nilai investasi sebesar Rp355 triliun, tol Cibitung-Cilicing senilai Rp4,2 triliun, tol Manado-Bitung Rp4,3 triliun, dan tol Palu-Parigi sebesar Rp2,2 triliun.

Untuk pembangunan tol Trans Sumatera, empat ruas jalan akan dilakukan pembangunan, mulai tol Lampung-Bakaheuni, Palembang-Indralaya, Medan-Binjai serta Pekanbaru-Dumai. Ini akan menjadi prioritas dalam pemerintahan ini. Selain itu pembangunan jalan tol Terbanggi Besar-Bakaheuni yang memiliki investasi sebesar Rp13,8 triliun, tol Palembang-Indralaya senilai Rp1 triliun, tol Medan-Binjai sebesar Rp2 triliun dan tol Pekanbaru-Kandis-Dumai sebesar Rp14,7 triliun. Keseluruhan dana proyek ini antara lain berasal dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP).

Chairul menambahkan pemerintah telah membentuk tim kecil untuk merumuskan Peraturan Presiden (Perpres) bagi BUMN yang akan membangun jalan tol ini, termasuk skema pembiayaannya, agar proyek infrastruktur jalan ini segera terwujud. Tim kecil tersebut terdiri dari Kementerian PU, Bappenas, Kementerian Keuangan, BUMN serta Seskab agar kepentingan itu terwadahi semuanya. Menko meminta kepada tim tersebut untuk menyelesaikan Perpresnya dalam waktu satu minggu sehingga dapat langsung dibawa ke dalam rapat kabinet.

Selain itu pembangunan infrastruktur bandara dan pelabuhan juga akan dikejar pelaksanaannya yaitu meliputi perluasan Bandara Soekarno-Hatta dengan nilai Rp26,25 triliun, pembangunan Bandara Kertajati degan nilai Rp8,3 triliun, Pelabuhan Cilamaya senilai Rp14,9 triliun dan Kereta Api Kalimantan senilai Rp59 triliun.

Peningkatan kapasitas Bandara Soekarno Hatta diperlukan untuk mengurangi masalah traffic di udara. Ini harus dilakukan agar pelayanan dapat lebih efisien, sehingga gerakan per jam dari 60 flight menjadi 72 flight. Untuk Kertajati, pembangunannya dilaksanakan Kementerian Perhubungan dan fasilitas darat oleh Angkasa Pura dua.




sumber : beritadaerah.com

Share post :