Berita Seputar Kabupaten Deiyai
Mama-Mama Papua Minta Tempat Jualan yang Layak
DEIYAI - Para pedagang hasil kebun berupa sayur dan buah-buahan yang biasa disebut dengan mama-mama Papua meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Biak Numfor untuk memberikan tempat berjualan yang layak. Hal ini berdampak dari penertiban yang dilakukan pemerintah daerah setempat beberapa waktu lalu, sehingga mama-mama papua ini kehilangan tempat jualan.
Kami minta pemda untuk memberikan tempat bagi kami berjualan, karena sekarang ini kami sudah tidak punya tempat untuk berjualan, kami diusir oleh Sat Pol PP dari tempat jualan. Sehingga anak-anak kami sekarang tidak punya ongkos transportasi ke sekolah, kata Marike Ronsumbre mewakili mama-mama papua yang selama ini berjualan di atas trotoar simpang jalan Sudirman Biak, Jumat (16/5).
Natalia Pigai mewakili mama-mama papua asal Nabire dan Paniai yang biasanya berjualan sayur didepan Museum jalan Sisingamangaraja juga mengeluh hal yang sama. Mereka juga telah diusir untuk tidak berjualan di lokasi yang setiap hari menjadi tempat mencari nafkah. Kami sudah tidak punya tempat berjualan, tolong pemda kasih kami tempat jualan yang layak, ujarnya.
Salah satu mama Papua, Yunike Rumkorem mengatakan, meskipun mereka berjualan di pinggiran jalan tetapi setiap hari membayar retribusi Rp5000 kepada petugas. Kalau dagangan banyak, petugas menarik retribusi hingga Rp50 ribu per tempat. Kami bayar retribusi tapi kenapa kami diusir dan tidak diberikan tempat jualan yang baru didalam kota, katanya.
Salah satu kendala yang menyebabkan mama-mama Papua ini tidak berjualan di pasar yang telah disiapkan pemerintah daerah yakni pasar darfuar, karena jaraknya yang sangat jauh serta biaya transportasi yang sangat mahal. Kalau pemerintah daerah suruh kami berjualan di PASAR DARFUAR, transportasi juga harus lancar sehingga hasil jualan kami tidak habis untuk bayar ojek, kata Yunike.
Menanggapi keluhan mama-mama Papua, Wakil Bupati Biak, Thomas Ondi mengakui penertiban tersebut dilakukan atas instruksi pemerintah daerah tetapi dilakukan bertahap. Penertiban ini dilakukan karena sisa dua bulan lagi akan memasuki upacara kenegaraan 17 Agustus, sehingga semua tempat didalam kota akan terus ditertibkan. Sebagai solusinya, kata Ondi, dalam waktu dekat, pihak pemda akan mengupayakan tempat jualan yang baru.
Nanti kita rapat koordinasi dulu sehingga kita dapat berikan tempat sementara untuk mama-mama Papua dapat berjualan, ujarnya.
sumber : www.nabire.net/