DEIYAI - Tidak boleh satu anak pun di Papua yang tidak sekolah. Setiap keluarga di tiap kampung harus memastikan bahwa anak Anda masuk sekolah. Sekarang tidak ada biaya pendidikan di Papua.

Demikian dikatakan Gubernur  Provinsi Papua, Lukas Enembe dalam sambutan yang dibacakan Kepala Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP), drg. Aloysius Giay pada Musyawarah Pastoral Meeuwodide (Muspasmee) IV yang digelar di Paroki Diyai, Kabupaten Deiyai, 14-21 Februari 2014.

Kata Gubernur, pendidikan di Papua saat ini tidak ada pungutan biaya mulai dari SD sampai SMA, khususnya sekolah milik pemerintah, untuk itu tidak ada alasan untuk tidak sekolah.

Harus sekolah semua. Kalau alasan tertentu tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, maka usahakan tamat SMA. Paling minimal, usahakan bisa membaca dan menulis, kata Giyai mengutip Gubernur.

Dijelaskannya, dunia ini terus berkembang, maka Papua sebagai bagian dari dunia pasti akan terus berkembang. Kalau orang Papua tidak sekolah, maka akan ketinggalan. Orang Papua harus menjadi tuan di tanah mereka itu akan terjadi kalau orang Papua sekolah sungguh-sungguh.

Diakuinya, dalam era otonomi khusus ini pemerintah terus berupaya membenahi fasilitas sekolah dan tenaga guru yang memang sangat minim, terutama di wilayah pedalaman Papua ini.

Dulu yang sangat susah saja banyak yang sekolah, apalagi sekarang. Sekarang bisa.

Soal pendidikan tinggi, jelas Allo, saat ini ada banyak peluang, antara lain program afirmasi, beasiswa kabupaten dan lainnya. Ada juga program 1000 doktor bagi yang sudah selesai pendidikan Strata 1 dan Strata 2.

Aloysius di tempat terpisah berpesan, Muspasmee adalah tempat yang ideal untuk menyalurkan pesan penting soal pendidikan. Ini adalah tempat yang baik untuk sampaikan pesan-pesan penting soal pendidikan kepada seluruh umat di tiap paroki di 5 kabupaten, jelas Giyai.

Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Kepala UP2KP, Aloysius Giay. Foto: bintangpapua.com

sumber : majalahselangkah.com/