Berita Seputar Kabupaten Deiyai
Dana BOS Tak Transparan, Sekolah di Pedalaman Papua Macet
PAPUA - Ketua Dewan Adat Wilayah Meepago, Ruben Edoway menilai penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada hakikatnya sangat membantu penyelenggaraan pendidikan, khususnya operasional sekolah dan siswa. Tetapi, di pedalaman Meepago justru terkesan memacetkan sekolah akibat kurang adanya transparansi pengelolaan dana BOS.
Kepala sekolah pedalaman Meepago kebanyakan tidak transparan dalam kelola dana BOS dan dana lain di sekolah. Lalu, muncul kecemburuan antara staf guru dan kepala sekolah. Akibatnya, kebanyakan guru pergi ke kota, tinggalkan tugas dan para siswa terlantar, katanya prihatin.
Saya menyaksikan langsung di beberapa sekolah di pedalaman dan mendapatkan informasi soal ini. Jadi, ini ada kelemahan pengawasan dari dinas terkait. Dana disalurkan saja tanpa kontrol. Kalau ada kontrol mungkin akan baik, tutur mantan pendidik itu.
Memang, guru malas dan sekolah kosong ini tidak semua karena dana BOS. Masalah lain adalah penempatan oknum-oknum guru SD pada jabatan-jabatan di dinas. Kalau ada teman guru yang golongannya sama ditarik ke kantor, pasti teman gurunya cemburu dan jadi malas mengajar juga. Ini masalah lain, tutur Ruben.
Ia menilai, kalau pemerintah di kabupaten-kabupaten wilayah Meepago tidak menata SD, maka anak-anak akan tinggalkan sekolah dan naik turun ke kota minum mabuk. Kita akan rugi generasi, padahal kabupaten ini hadir untuk diisi oleh mereka di masa mendatang, tuturnya.
Ruben berharap, pemerintah kabupaten wilayah Meepago tinggalkan kegiatan-kegiatan politik dan benahi SD yang ada sekaligus fokus membangun pendidikan anak usia dini di wilayah Meepago.
Menurut Ruben, kalau pemerintah di Papua tidak perbaiki SD yang ada sambil siapkan tenaga guru serta membangun pendidikan anak usia dini, maka Papua akan krisis di masa depan.
Diketahui, tahun 2014 Pemerintah Papua mendapat alokasi dana BOS sebesar Rp 700 miliar lebih untuk SD, SMP. Dana tersebut akan dibagikan kepada seluruh sekolah-sekolah yang tersebar di Provinsi Papua.
Dikabarkan, dari 29 Kabupaten dan Kota, Kota Jayapura mendapat dana BOS terbesar, yakni sebesar Rp14 miliar untuk semester pertama dari total dana BOS dimaksud.
Dewan Adat Meepago, Ruben Edoway. Foto: Yermias Degei
sumber : majalahselangkah.com