Berita Seputar Kabupaten Deiyai
Petani Papua Baru Mampu Penuhi 30% Kebutuhan Beras
DEIYAI - Petani di Papua, saat ini baru mampu memenuhi 30 persen beras atau sekitar 18 ribu ton/tahun bagi penduduk di propinsi tertimur Indonesia. Kepala Divisi Regional Bulog Jayaputa, Bernard Ngkaimi di Jayapura, mengatakan, dari 30 persen beras produksi petani di Papua itu, 29 persen diantaranya berasal dari Merauke.
Dia mengatakan, selain berasal dari Merauke, beras itu juga dibeli Bulog dari petani di Manokwari (Papua Barat) dan Nabire (Papua). Kebutuhan beras di Tanah Papua sendiri mencapai sekitar 200 ribu ton dan seluruhnya dipenuhi dari sentra beras di Jawa Timur.
Menurut dia, beras produksi petani itu dibeli Bulog seharga Rp 6.600/kg dan diterima di gudang bulog setempat. Beras-beras produksi lokal itu, kata Benhur, disalurkan ke masyarakat, baik yang ada di Merauke maupun di daerah lainnya seperti Sorong, Fakfak, Serui dan Jayapura.
Dia mengakui, beberapa daerah baik di Papua maupun Papua Barat dapat dijadikan kawasan sentra beras khususnya Merauke. Namun untuk menjadikan Merauke sebagai sentra pangan (beras) perlu kerjasama semua pihak baik petani maupun pemerintah setempat, kata Benhur, Selasa (02/09).
Papua Harusnya Bisa Produksi Beras Hingga 100 Ribu Ton
Melihat sedemikian luasnya wilayah di Papua dan Papua Barat, Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Papua dan Papua Barat Benhur Ngkaimi menilai seharusnya saat ini wilayah paling timur di Indonesia ini sudah dapat menghasilkan produksi beras hingga 100 ribu ton.Hanya saja kenyataannya, masih terlalu sedikit lokasi yang digunakan untuk dijadikan areal persawahan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan lokal saja , Papua masih harus menerima pasokan dari wilayah Pulau Jawa.
Potensinya Merauke bisa sampai 60 ribu ton, dan seharusnya Papua sudah bisa produksi sampai 80-100 ribu ton, ucap Ngkaimi kepada wartawan di Hotel Aston pada Selasa (02/09).Namun dengan segala keterbatasan yang ada, ia mengungkapkan saat ini Bulog baru bisa menargetkan untuk membeli produksi beras lokal sebanyak 30 ribu ton dalam satu tahun. Hingga kini pembeliian hasil produksi lokal 18 ribu ton, itu bersumber di daerah Merauke, Nabire dan Manokwari.
Target kami 30 ribu ton atau 15 persen dari kebutuhan Papua dan Papua Barat selama satu tahun, ucap Ngkaimi yang juga menyebut selama sartu tahun kebutuhan akan beras di Papua dan papua Barat mencapai 200 ribu ton.Untuk meningkatkan jumlah produksi lokal, kata Ngkaimi, Bulog sedang berusaha mendorong agar di beberapa daerah yang dinilai memiliki potensi untuk dijadikan daerah sentra pertanian bisa juga memproduksi beras, seperti di Fak-fak dan kabupaten Jayapura.
Sehingga papua secara umum bisa mandiri, tuturnya.Karenanya ia juga mengharap kepada pemerintah daerah setempat bisa memberi dukungan kepada para petaninya dalam bentuk berbagai program, mulai dari pembangunan irigasi hingga pada pengadaan bibit dan pupuk. Karenanya perhatian pemerintah daerah perli ditumbuhkan dan daya juang petani perlu didorong, imbuh Ngkaimi.
Selain hal tersebut Benhur Ngkaimi juga mengingkapkan jika saat ini keadaan stok beras di Gudang Bulog yang ada di seluruh kawasan Papua dan Papua Barat dalam keadaan aman karena jumlahnya mencapai 44 ribu ton atau bisa mencukupi kebutuhan selama 4 bulan.Melihat hal tersebut, Ngkaimi optimis menjelang perayaan Natal 2014 dan tahun baru 2015, stok beras bulog akan aman karena pihaknya secara periodik masih akan terus menerima pasokan dari pulau Jawa.
sumber : www.nabire.net dan papuapos.com