Berita Seputar Kabupaten Deiyai

Papua Mendapat Penghargaan di Bidang Penurunan Kemiskinan

Pemerintahan | Admin Deiyai | 04 Jul 2014 03:55 | Dilihat: 154 kali

DEIYAI - Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Papua Muhammad Musaad mengaku, angka kemiskinan di Papua selama 10 tahun terakhir ini mengalami penurunan.

Namun angka kemiskinan masih tinggi, sebelumnya kita mendapat penghargaan MDGs  khusus dibidang penurunan kemiskinan dengan pola menyerahkan anggaran ke masyarakat sebagai salah indikator teman-teman yang ada di kabupaten/kota dan kampung-kampung, kata Kepala BAPPEDA Papua Muhammad Musaad Kepada wartawan di kantor Gubernur Papua, Kamis (3/7/2014) kemarin.

Menurutnya, secara akumulasi untuk menurunkan angka kemiskian harus bekerja keras. Sebab jumlah kemiskinan masih banyak walaupun secara presentase mengalami penurunan, tetapi jumlahnya masih cukup banyak.

Oleh karena itu, target kita pada tahun 2018 harus sampai 25 persen. Jadi kita targetnya setiap tahun dapat mengalami penurunan, jika sekarang 30 dapat turun menjadi 29, ujarnya.

Untuk menurunkan angka kemiskian di Papua, ujar Musaad semua kegiatan-kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, didorong ke kabupaten/kota seperti anggaran Prospek.

Kita semakin fokus pada pembangunan ekonomi, tidak lagi kita bangun masalah fisik, terangnya.

Tingginya angka kemiskinan akan akan merembes kepada pendapatan ekonomi masyarakat menjadi kurang. Untuk itu, pada tahun ini pola  tersebut akan dikembangkan menjadi pengembangan ekonomi.

Selain itu, dengan adanya program Gerbangmas Hasrat Papua akan diturunkan dana untuk penurunan kemiskinan, tetapi juga untuk akses supaya masyarakat mendapatkan akses untuk produksi mereka yang ada.

Kita juga masih ada bantuan kepada kabupaten/kota. Kita harapkan Bupati/kota membuka akses ke pusat-pusat pemasaran, itu yang dilakukan jadi semua aspek kita sinergikan supaya ekonomi bertumbuh, pungkasnya.

Penurunan kemiskinan jika dilihat dari angka yang disampaikan oleh BPS Papua, kata Musaad, kemiskinan lebih banyak pada daerah yang tidak mempunyai akses. Tetapi secara akumulasi kemiskinan menurun, tetapi ada daerah yang harus ekstra kerja.

Sehingga setelah kita membagi dana Otsus dan tambahan infrastruktur serta membagi dana Gerbangmas Hasrat Papua, itu kita polakan dia dengan memberikan supaya kesenjangan harus ditetapkan, sebab hili kita masih tinggi, terangnya.

Jadi masih ada kesenjangan antara wilayah-wilayah di Pegunugan dengan Pesisir, hal ini yang getnya akan dikurangi dan perhatian lebih besar ke daerah tersebut.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mereles jumlah penduduk miskin di Papua pada bulan Maret 2014 mencapai 924,41 ribu orang berkurang 36,2 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2013 yang berjumlah 960,56 ribu orang.

Secera presentase, penduduk miskin di Papua selama enam bulan terakhir juga mengalami penurunan sebesar 1,47 persen poin yaitu dari 31,52 persen pada September 2013 menjadi 30,05 persen pada bulan Maret 2014.

Sementara jika dilihat dari tipe daerahnya, penduduk miskin terkonsentrasi di daerah perdesaan, pada bulan Maret 2014 sebanyak 889,04 ribu orang (38,92 persen) penduduk miskin hidup di perdesaan sedangkan di perkotaan hanya sebesar 35,37 ribu orang (4,47 persen).
 

 

 

sumber : papuapos.com

Share post :