Berita Seputar Kabupaten Deiyai

Kepala Daerah Berperan Penting Bagi Ketahanan Pangan

Pemerintahan | | 13 Mei 2014 03:15 | Dilihat: 149 kali

DEIYAI - Wakil Menteri Pertanian Dr. Rusman Heriawan di Bandung mengatakan jika Gubernur, Bupati dan Wali kota berperan penting dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional karena akan menentukan cepat atau lambatnya pencapaian target sektor itu. Dalam Sidang Regional Ketahanan Pangan Wilayah Barat Tahun 2014, Rusman mengatakan jika tanpa perhatian penuh para kepala daerah yakni gubernur, bupati, wali kota dan lainnya maka program ketahanan pangan akan berjalan lambat.

Menurut Rusman ketahanan pangan harus ditinjau dari perspektif nasional. Daerah-daerah yang memiliki potensi besar di bidang pertanian harus serius dalam melakukan produksi.

Hal ini perlu dilakukan untuk mensubsidi daerah-daerah lain yang tidak memiliki potensi pertanian yang baik.
Rusman mengungkapkan jika Surplus produksi pertanian dari suatu kabupaten/kota akan digunakan untuk mensubsidi daerah lain, akan sangat membanggakan jika hal ini bisa terjadi.

Ia menjelaskan, permasalahan pangan pada saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga terjadi di seluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan pada saat ini timbul kecenderungan di banyak negara kurang tertarik untuk melakukan investasi di bidang pertanian.
Menurut Rusman Food and Agriculture Organization (FAO) bahkan telah memberikan peringatan terkait hal ini.

FAO mengingatkan bila masalah pangan tidak ditangani dengan serius maka bisa menyebabkan berbagai konflik, katanya.

Lebih lanjut Wamentan menyatakan pangan bisa diatasi mulai dari tingkat daerah. Terdapat beberapa cara yang dilakukan diantaranya dengan mendirikan lembaga yang bertugas mengurus cadangan pangan di tiap daerah.

Bulog daerah dan BUMD pangan yang mengurus cadangan pangan daerah masing-masing akan sangat membantu, katanya.

Sektor pangan juga harus memiliki sistem distribusi yang baik karena ketahanan pangan tergantung pada masalah produksi dan distribusi, kedua sektor itu perlu dibenahi dengan baik. Indonesia sebagai negara agraris sudah sepatutnya memiliki ketahanan pangan dari hasil bumi Indonesia sendiri bukan dipenuhi oleh produk impor. Luasnya lahan pertanian yang ada di Indonesia saat ini belum tergarap secara maksimal karena lahan-lahan pertanian tersebut kebanyakan dimiliki oleh petani lokal.

Kurangnya penyuluh pertanian yang dapat memberikan informasi serta teknologi pertanian agar mampu meningkatkan kualitas serta produksi para petani juga menjadi salah satu penyebab kurang maksimalnya sektor ketahanan pangan nasional. Pemerintah Indonesia sendiri bercita-cita mencapai swasembada pangan pada 2014. Lima komoditas pangan utama yakni beras, jagung, kedelai, gula, dan daging harus bisa dicukupi dari dalam negeri.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di sisa masa pemerintahannya telah menargetkan swasembada pangan pada kelima komoditas pangan utama tersebut. Kepala Negara memprediksi pada 2013 kebutuhan beras mencapai 33 juta ton dan sasaran produksi pada 2014 adalah surplus beras 10 juta ton.

Sementara untuk produksi jagung ditargetkan mencapai 20 juta ton meskipun produksi diperkirakan sebesar 19 juta dan kebutuhan jagung tahun depan sebesar 14, 62 juta ton. Sedangkan gula, kebutuhan masyarakat adalah 2,7 juta ton dan perkiraan produksinya adalah 2,8 juta ton, sementara pada tahun depan akan ditingkatkan menjadi 3,1 juta ton.




sumber : beritadaerah.com/

Share post :