Berita Seputar Kabupaten Deiyai
Impor Papua Turun 18,38 Persen
DEIYAI - Total impor Papua pada Januari 2015 turun 18,38 persen dibandingkan total impor bulan sebelumnya, yakni dari US$70,96 juta menjadi US$57,92 juta. Kepala BPS Papua Didiek Koesbianto mengatakan, impor Januari 2015 terdiri atas, impor non migas sebesar US$39,54 juta dan migas sebesar US$18,38 juta.
Produk impor Papua pada Januari 2015 cukup beragam, selain mesin-mesin, kendaraan dan bagiannya, serta mesin/peralatan listrik, Papua juga mengimpor banyak komoditi lainnya, katanya. Dijelaskannya, komoditi lain di antaranya, golongan barang-barang dari besi dan baja, karet dan barang dari karet, berbagai produk kimia, perabot dan penerangan rumah serta perangkat optik dan alat kesehatan.
Untuk neraca perdagangan Papua, pada Januari 2015 sebesar US$81,19 juta, atau naik 23,91 persen dari neraca perdagangan bulan yang sama tahun 2014 yang tercatat sebesar US$65,52 juta, ungkapnya.
Impor 10 golongan non migas utama pada Januari 2015 senilai US$37,66 juta atau 65,03 persen dari total impor Papua. Andil terbesar berasal dari nilai impor Mesin/peralatan listrik (HS85) sebesar 26,30 persen. Sedangkan nilai impor golongan non migas lainnya hanya sebesar US$1,88 juta. Diakuinya, meskipun golongan nonmigas, lainnya terdiri atas banyak golongan, namun karena nilainya sebagian besar hanya berkisar pada ribuan dolar AS maka kontribusinya pun jauh lebih kecil dibandingkan andil 10 golongan non migas utama.
Nilai impor 10 golongan non migas utama, di bulan Januari 2015 tercatat 22,91 persen, lebih kecil dibanding impor Januari 2014, yang sebesar US$48,86 juta, terangnya. Sementara nilai impor golongan lainnya pada Januari 2015 turun lebih dari setengah nilai impor golongan lainnya pada Januari 2014, yaitu dari US$4,34 juta pada Januari 2014 menjadi US$1,88 juta pada Januari 2015.
Andil impor golongan non migas lainnya pada Januari 2015 sebesar 3,24 persen, dimana andil terbesar berasal dari golongan HS94 berupa perabot dan penerangan rumah. Impor dari negara utama pada Januari 2015 menurun signifikan bila dibandingkan nilainya pada Januari 2014 yaitu sebesar US$32,12 juta.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan nilai impor Desember 2014, impor dari negara utama pada Januari 2015 mengalami penurunan sebesar 36,86 persen. Singapura adalah pangsa impor terbesar untuk komoditi migas. Sementara untuk nonmigas, pangsa utamanya adalah Australia, diikuti Amerika Serikat dan Singapura. Nilai impor dari negara lainnya pada Januari 2015 sebesar US$21,71 juta.
sumber : papuapos.com