Berita Seputar Kabupaten Deiyai
2015 Fundamental Perekonomian Indonesia Membaik
DEIYAI - Dalam konfrensi pers nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun anggaran 2015. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung menyatakan bahwa RAPBN 2015 kali bersifat baseline. Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II memberi keleluasaan sebesar-besarnya pada pemerintahan baru untuk melakukan perubahan atau koreksi terhadap RAPBN 2015 sehingga dapat disesuaikan dengan visi dan misi pemerintahan yang baru.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengasumsikan dasar pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 bisa mencapai 5,6 persen, lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi pada APBNP 2014 yaitu sebesar 5,5 persen. jika pemerintah yang akan datang mampu menggenjot ekspor lebih baik daripada yang sekarang dan mampu menyediakan iklim investasi yang baik.
Sedangkan Menteri Keuangan, Chatib Basri menjelaskan hampir seluruh economic forecaster meramalkan ekonomi Indonesia tumbuh lebih dari 5,6 persen pada tahun 2015. World Bank meramalkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,6 persen pada 2015, IMF meramalkan Indonesia tumbuh 5,8 persen, dan Bank Indonesia meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 sebesar 5,4-5,8 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 disepakati berada di angka lima persen hingga mencapai enam persen. Pertumbuhan tersebut diperkirakan dapat tercapai yang sejalan dengan adanya perbaikan kondisi ekonomi global dan domestik. Walaupun ada potensi dari ketidakpastian ekonomi global pada tahun 2015, tapi diperkirakan akan terjadi perbaikan. Perbaikan tersebut khususnya bagi negara tujuan perdagangan Indonesia. Dari perbaikan ini nantinya diharapkan ada dampak pada peningkatan produk ekspor Indonesia dan nantinya mendorong kinerja ekonomi dalam negeri.
Sejalan dengan itu, pada tahun 2015 fundamental perekonomian akan membaik dan nantinya bisa berdampak pada perbaikan struktural dan ketersediaan suplay side. Sehingga bisa menguatkan kinerja perekonomian Indonesia terlebih bisa memperbaiki iklim investasi, meningkatkan daya saing serta menciptakan infrastruktur.
Untuk inflasi pada tahun 2015, diperkitakan akan relatif lebih rendah yakni sekitar 3-5 persen. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2015 diperkirakan berada di level Rp11.500-Rp12.100 per dolar. Hal ini disepakati lantaran pada asumsi tahun 2014 menunjukkan terdapatnya potensi pelemahan terhadap nilai tukar tersebut. Sedangkan tingkat suku bunga SPN tiga bulan pada tahun 2015, Panja memperkirakan akan berada di level 6-6,5 persen. Perkiraan ini sesuai lantaran masih adanya dampak berlanjutnya kebijakan normalisasi di AS.
foto ilustrasi
sumber : beritadaerah.co.id